·
Pengertian
Pasar Oligopoli
Istilah Oligopoli
berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana
penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat
berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup
panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam
karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut dikatakan
bahwa harga tidak harus
berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari
satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot
pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de
la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah
oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot
tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu
pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang
saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar
Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna.
Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan
atau penjual yang memproduksi barang sejenis
·
Faktor-faktor Penyebab terbentuknya
Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar
di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi).
Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi.
Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi
menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang
tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar
dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat
kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri
mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses
produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila
output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan
untuk masuk (barriers to entry) bagi
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya
terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya
(persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri.
Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu
bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak
banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
·
Ciri
– Ciri Pasar Oligopoly
a. Pasar
oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar
oligopoly terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan
kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain.
Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan
hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya.
Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat
khusus dari pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak
atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar
tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan
barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan
aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada
pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang
diproduksi adalah barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry
pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar
persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d. Hanya
ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah
lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
h. Advertensi (periklanan) sangat penting dan
intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan
mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan
dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon
pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon
pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat
iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding
produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
i. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli
ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari
perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding
perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun
pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual
perusahaan baru tersebut.
j. Harga Jual Tidak Mudah
Berubah
Dalam pasar
oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan
harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang
stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup
menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli
akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih
pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih
murah dengan kualitas yang hampir sama.
·
Sifat-
sifat pasar oligopoly :
Ø Harga produk yang
dijual relatif sama
Ø Pembedaan produk yang
unggul merupakan kunci sukses
Ø Sulit masuk ke pasar
karena butuh sumber daya yang besar
Ø Perubahan harga akan
diikuti perusahaan lain
·
Faktor
– Faktor Penghambat Pasar Oligopoli
a. Hak paten yang tidak memungkinkan perusahaan
lain memproduksi barang yang sama.
b.
Modal yang di butuhkan terlalu besar, para pengusaha enggan untuk menanggung
risiko yang besar.
c.
Perusahaan lama telah terkenal sehingga sulit untuk tersaingi sehingga
menimbulkan risiko yang besar bagi perusahaan baru.
d. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah
lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk
menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan
tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat
memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual
produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para
pendatang baru.
e.
Ongkos
produksi yang berbeda antar perusahaan
Yang dijelaskan diatas
adalah ongkos produksi per unt berbeda sebagai akibat dati tingkat (jumlah)
produksi berbeda. Di samping itu ongkos produksi dapat pula berbeda pada
tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, ongkos
produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru lebih tinggi dari
yang dikeluarkan perusahaan lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak dapat
menjual baranganya semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat
kemasukan perusahaan baru. Terdapat banyak faktor yang menimbulkan
kecenderungan perpedaan ongkos produksi tersebut.
·
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
a. Kelebihan pasar oligopoli
1.
Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
Pasar oligopoli ini
sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk, secara umum pembeli
memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana yang dibutuhkan yang
mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan
dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang
menentukan akan membeli produk dari perusahaan mana.
2.
Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
Dalam pasar Oligopoli
ini tentu penelitian - penelitian akan banyak terjadi ,contohnya penelitian
tentang minat pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di banding
dengan perusahaan kita , ini merupakan penelitian untuk pengembangan produk
yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing
berkat keunggulan kualitas yang dimiliki.
3.
Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
Didalam pasar Oligopoli
ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat berpengaruh karena bisa saja dengan
ketidak puasannya seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut tidak puas
dan beralih dengan produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu
banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya pelayanan dan memperhatikan
kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat membeli produk perusahaan
ini dengan jenjang waktu yang lama.
4.
Adanya penerapan teknologi baru
Didalam pasar olihopoli
ini penerapan teknologi terbaru sangatlah bermanfaat, jikateknologi yang
semakin berkembang tidak diikuti oleh perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli
produk dari perusahaan lain yang memberi penerapan teknologi terbaru. oleh
karena itu penerapan teknologi terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk
mengembangkan produknya agar lebih di minati.
·
Kelemahan
pasar oligopoli
1.
Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
Dalam pasar oligopoli
ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana perusahaan
yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak
mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang
banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh
pendapatan yang kecil.
2.
Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
Didalam pasar oligopoli
ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu menggambarkan
kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena itu
perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang menaikan harga,
itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat pembeli
sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
3.
Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis
karena semangat bersaing kurang
Didalam pasar oligopoli
ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang besar namu pemasukan tidak
seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama dengan
perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan
perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena biasanya dua perusahaan
yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun
biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan
tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.
4.
Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
Didalam pasar oligopoli
ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi , ini
dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar yang
mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang
minat dari pembeli.
5.
Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru
Didalam pasar oligopoli
ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat pembeli yang
tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan baru
untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli
6.
Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar
oligopoly
Didalam pasar
oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah tidak ada yang mampu
bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli perusahaan ini
berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang belum perusahaan ini
kuasai. perusaaan ini berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk
yang lama sudah banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya
sama dengan produk lain yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk
terbarunya perusahaan ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang
memiliki produk yang belum di miliki oleh perusahaan ini.
·
Macam –
Macam Pasar Oligopoli
a. Oligopoli murni adalah menjual barang yang
homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik
b.
Oligopoli Diferensial adalah
menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.
·
Hubungan
Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar
oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini
kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang
harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi
tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk
persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama
juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata,
yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan
efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive
Oligopoly)
Persaingan
antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan
jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling
berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan
jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat
beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan
tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu
sebagai berikut :
1)
Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar
harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka
biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual
produknya
2) Bila
satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah
produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan
diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau
menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3) Bila
satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada
penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka
perusahaan lain relatif tidak akan mengikutinya.
·
Contoh
yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi transportasi
udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua industri ini
sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta
mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing
baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu
cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan
parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat
mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi
ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas.
Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler
sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang
mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan
tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan
informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin
mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya,
harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya Petronas
dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir.
Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus
dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan usahanya.
·
Model Oligopoli
Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga
para ekonom mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku
oligopolis. Sayangnya, tidak ada satu pun model yang dapat diterima secara umum
sebagai model terbaik. Berikut ini akan disampaikan beberapa model oligopoli
yang dikembangkan oleh para ekonom.
a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)
Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy
beranggapan bahwa kalau ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha
menaikkan harga maka ia akan kehilangan langganan karena tak ada produsen
lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar
oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para
pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya
terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli
saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan
menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang
lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para
produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan
kolusi (kesepakatan).
b. Model Cournot (Cournot Model)
Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh
Augustin Cournot seorang ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838.
Asumsi utama dari model ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan
tingkat produksinya, ,aka perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas
dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya.
Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang
homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar
ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh
dua perusahaan dengan permintaan pasar.
a.
Model Stackelberg (Stackelberg Model)
Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di pasar terdapat
dua perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu
perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang bertindak
sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output yang akan
dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar jumlah output yang
telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut akan
bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan
pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.
b.
Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm
Model)
Model perusahaan dominan adalah pengembangan lebih lanjut
dari model Stackelberg. Dalam model ini juga terdapat perusahaan dominan yang
bertindak selaku pemimpin dasar serta perusahaan-perusahaan lain sebagai
pengikut. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan-perusahaan pengikut tidak
bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan mereka bereaksi seolah-olah mereka
berada dalam pasar yang bersaing sempurna. Dengan demikian
perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price taker),
yaitu akan menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin
dan akan menghasilkan output pada kondisi dimana marginal costnya sama dengan tingkat
harga.
·
Dampak
Positif dan Negatif Pasar Oligopoli
Ø Dampak
Positif Pasar Oligopoli
Ø Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan
inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
Ø Oligopolis biasanya menggunakan sebagian dari kentungan
mereka untuk Penelitian dan Pengembangan sehingga memberi dampak positif bagi
kemajuan teknologi
Ø Dampak
Negatif Pasar Oligopoli
Ø Kemungkinan adanya keuntungan yang
terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam
jangka panjang.
Ø Kemungkinan adanya ketidak efisienan
produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.
Ø Kemungkinan adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun
buruh seperti kasus
monopoli.
Ø Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering
dikatakan menunjang adanya
inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro
·
Perilaku Oligopoli
Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara
menyeluruh dan umum, tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku
untuk mencapai tujuannya (kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya
indeterminate, yakni tidak ada titik keseimbangan yang deterministik. Beberapa
teori yang diuraikan tadi adalah sekadar ilustrasi bagaimana berbagai teori itu
disusun dan dirumuskan dengan asumsi-asumsinya masing-masing. Setiap pengritik,
akan melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu terletak pada
asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri bertolak dari struktur telah
mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri oligopoli yang kolusif,
yakni model pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi atas tiga tipe, yakni
tipe yang mempunyai biaya rendah, perusahaan yang dominan, dan barometrik.
Teori ini menganggap bahwa perusahaan yang berskala besar mengetahui seluruh
biaya perusahaan dan permintaan pasar. Semakin rendah tingkat harga semakin
besar bagian kebutuhan pasar yang dapat dipasok oleh perusahaan yang berskala
besar.
·
Faktor-faktor Penyebab terbentuknya
Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar
di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi).
Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi.
Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi
ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi
yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima
pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat
kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri
mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses
produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila
output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan
untuk masuk (barriers to entry) bagi
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya
terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya
(persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam
industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
·
Ciri
– Ciri Pasar Oligopoly
a. Pasar
oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar
oligopoly terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa
perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama
lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan
hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya.
Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat
khusus dari pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak
atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar
tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan
barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan
aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada
pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang
diproduksi adalah barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry
pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar
persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d. Hanya
ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar